Minggu, 10 Desember 2017

STATISTIK DESKRIPTIF SPSS


Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. seperti mean, median, modus, dan lain-lain.

Data yang diambil dari data frekuensi sebelumnya (geser kekanan buka DISTRIBUSI FREKUENSI)

Ukuran-ukuran statistik deskriptif dalam pengolahan data bertujuan untuk mendapatkan gambaran ringkas dari sekumpulan data, sehingga dapat disimpulkan keadaan data secara mudah dan cepat. Selain itu, melalui ukuran-ukuran statistik deskriptif ini, dapat ditentukan jenis pengolahan statistik lebih lanjut yang sesuai dengan karakteristik data tersebut.



Pada file Latihan distribusi frekuensi terdapat data umur dan pendapatan dari 18 responden penelitian yang telah diinput pada SPSS. Perhatikan pada responden ketiga dan keempat belas, pendapatannya tertulis 9999. Angka tersebut bukanlah pendapatan dari responden, tetapi adalah kode untuk “missing” data (data yang tidak tersedia). Selanjutnya untuk mendapatkan ukuran-ukuran statistik deskriptif, klik Analyze Descriptive Statistics Descriptives. Akan muncul tampilan berikut:



Gambar  Kotak dialog Descriptives

Pindahkan variabel umur dan pendapatan (yang tadinya ada dikotak sebelah kiri) ke kotak sebelah kanan, dengan cara klik variabel yang bersangkutan, kemudian klik panah yang menuju ke arah kanan. Selanjutnya, klik Options, akan muncul tampilan berikut:




Gambar Kotak dialog pilihan Descriptives
Terdapat berbagai pilihan ukuran numerik statistik deskriptif. Sebagai latihan, klik semua pilihan tersebut. Selain itu, terdapat juga pilihan Display Order (urutan tampilan output).

  • Variable list, output akan ditampilkan dengan urutan sesuai dengan urutan variabel yang diinput (dalam contoh ini, tampilan outputnya umur kemudian pendapatan).
  •  Alphabetic, output akan ditampilkan berdasarkan urutan abjad awal dari nama variabel (dalam hal ini pendapatan kemudian umur)
  • Ascending means, urutan tampilan output dimulai dari variabel dengan rata-rata terkecil
  • Descending means, urutan tampilan output dimulai dari variabel dengan rata-rata terbesar.


Dalam contoh diambil pilihan Variable list.
Setelah mengambil pilihan-pilihan yang diinginkan, klik Continue → OK. Akan muncul output statistik deskriptif sebagai berikut:
N
Range
Minimu
m
Maximu
m
Sum
Mean
Statisti c
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Umur responden
18
37
20
57
658
36.56
2.592
Pendapatan responden
16
3900
1100
5000
33900
2118.75
239.830
Valid N (listwise)
16

Std.
Deviation
Variance
Skewness
Kurtosis
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
Umur responden
10.999
120.967
.305
.536
-.765
1.038
Pendapatan responden
959.318
920291.66
7
2.017
.564
4.878
1.091
Valid N (listwise)


Keterangan:

  • Kolom pertama dari output menunjukkan variabel yang diolah.
  • Kolom kedua adalah jumlah observasi. Perhatikan untuk umur responden, jumlah observasi adalah 18, untuk pendapatan responden adalah 16. Mengapa? Karena dua observasi sesuai dengan contoh latihan adalah data missing. SPSS dalam hal ini hanya akan mengolah data yang valid dengan mengeluarkan data missing.
  • Kolom ketiga adalah range (jarak). Range merupakan pengukuran yang paling sederhana untuk dispersi (penyebaran) data. Rumus untuk range adalah nilai maksimum dikurangkan nilai minimum. Dalam contoh, misalnya range untuk umur adalah 37, karena nilai maksimum 57 dan nilai minimum 20.
  • Kolom keempat adalah nilai minimum (terendah) dari data
  • Kolom kelima adalah nilai maksimum (tertinggi) dari data
  • Kolom keenam adalah jumlah (sum) dari keseluruhan data.
  • Kolom ketujuh adalah nilai rata-rata, yaitu jumlah dibagi dengan banyaknya observasi. Dalam kasus umur = 658/18 = 36.56
  • Kolom kedelapan adalah standar error dari rata-rata (Standard error of Mean). Ini
    adalah pengukuran untuk mengukur seberapa jauh nilai rata-rata bervariasi dari satu sampel ke sampel lainnya yang diambil dari distribusi yang sama. Cara
    menghitung standard error dari rata-rata (misalnya untuk umur) adalah:
    Keterangan
    SE : standar error dari rata-rata
    S : adalah standar deviasi (lihat kolom 9)
    n : adalah jumlah observasi
    Apa perbedaan standard error (of mean) dengan standar deviasi (kolom
    kesembilan)? Kalau standard deviasi adalah suatu indeks yang menggambarkan
    sebaran data terhadap rata-ratanya, maka standard error (of mean) adalah indeks
    yang menggambarkan sebaran rata-rata sampel terhadap rata-rata dari rata-rata
    keseluruhan kemungkinan sampel (rata-rata populasi). Pengukuran ini berguna,
    terutama untuk menjawab pertanyaan “seberapa baik rata-rata yang kita dapatkan
    dari data sampel dapat mengestimasi rata-rata populasi?”  
  • Kolom kesembilan adalah standar deviasi, yang dihitung dengan rumus:

    Sebagai contoh perhitungan untuk standard deviasi umur sebagai berikut:
     
  • Kolom kesepuluh adalah varians dari data. Secara matematis, varians dan standar deviasi saling terkait, dimana standar deviasi adalah akar varians, atau varians adalah kuadrat dari standar deviasi. Dengan demikian untuk varians umur adalah 10.9992 = 120.967
  • Kolom kesebelas adalah skewness data. Skewness merupakan alat ukur dalam menelusuri distribusi data yang diperbandingkan dengan distribusi normal. Skewness merupakan pengukuran tingkat ketidaksimetrisan (kecondongan) sebaran data di sekitar rata-ratanya. Distribusi normal merupakan distribusi yang simetris dan nilai skewness adalah 0. Skewness yang bernilai positif menunjukkan ujung dari kecondongan menjulur ke arah nilai positif (ekor kurva sebelah kanan lebih panjang). Skewness yang bernilai negatif menunjukkan ujung dari kecondongan menjulur ke arah nilai negatif (ekor kurva sebelah kiri lebih panjang). Rumus skewness adalah sebagai berikut:
    Sebagai contoh, perhitungan skewness untuk data umur adalah sebagai berikut:

  • Kolom keduabelas adalah standar error dari skewness. Untuk menghitung standar error dari skewness ini (sebagai contoh umur) adalah sebagai berikut:
  • Kolom ketiga belas adalah Kurtosis. Sebagaimana skewness, kurtosis juga merupakan alat ukur dalam menelusuri distribusi data yang diperbandingkan dengan distribusi normal. Kurtosis menggambarkan keruncingan (peakedness) atau kerataan (flatness) suatu distibusi data dibandingkan dengan distribusi normal. Pada distribusi normal, nilai kurtosis sama dengan 0. Nilai kurtosis yang positif menunjukkan distribusi yang relatif runcing, sedangkan nilai kurtosis yang negatif menunjukkan distribusi yang relatif rata. Rumus kurtosis adalah:
  • Kolom keempat belas adalah standar error dari kurtosis, yang dihitung dengan rumus berikut:

    Dimana Ses adalah Standar error dari skewness yang telah kita hitung sebelumnya. Dengan demikian, standar error kurtosis untuk kasus umur adalah:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial

Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial     A.    Pengertian Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial Rancangan Acak Kelompok ...